Kamis, 25 November 2010

Gempa yang Mengintai Jakarta

Masih lekat dalam ingatan Safarudin, saat Jakarta diguncang gempa tahun lalu. Rabu, 2 September 2009, pukul 14.55 wib, tukang ojek 27 tahun yang biasa mangkal di dekat Wisma Nusantara itu terhenyak, ketika bumi yang dipijaknya bergoyang keras.
“Kreeek…kreeek,” bunyi itu terdengar dari atas, begitu keras di tengah deru kendaraan yang lalu-lalang di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, yang mulai memadat. Safar menengadah ke langit, gedung-gedung jangkung di sekelilingnya terlihat berayun-ayun seolah-olah hendak rubuh menimpanya.
Belum selesai ia mencerna apa yang tengah terjadi, sekonyong-konyong orang-orang dari dalam gedung Wisma Nusantara terbirit-birit berhamburan keluar gedung. “Gempa… gempa..” Tanpa pikir panjang lagi, Safar melompat ke motornya. Ia pacu gas sekencang-kencangnya menyusuri Jl Sutan Syahrir, menjauh dari rimba pencakar langit di pusat kota itu.
Tak jauh dari situ, Sianto Wongjoyo, salah seorang Manajer di Dell Indonesia masih ‘terperangkap’ di kantornya yang berada lantai atas Menara BCA Grand Indonesia Jakarta. Kantor Dell yang baru setahun pindah ke gedung itu, memang terletak lumayan tinggi, yakni di Lantai 48 dari 57 lantai yang ada.
Saat kantornya mulai bergoyang, Sianto tengah rapat. Biasanya ia tak terlalu sensitif terhadap gempa. Namun kali itu guncangan gempa cukup besar untuk menyadarkannya. Lantai bergoyang, kaca-kaca kantor bergetar, dinding-dinding berderak. “Kali ini harus saya akui, benar-benar hebat guncangannya,” Sianto menggambarkan.
Dengan sigap, petugas keamanan memandu para karyawan berkumpul di lorong lift. Dalam hati, Sianto tak lepas berdoa. Menunggu cemas, hingga akhirnya gempa berhenti. Sesaat kemudian, semua dievakuasi keluar gedung, menyusuri anak tangga satu persatu. Jarak 48 lantai memang cukup membuat lutut sedikit linu. “Lumayan capek sih.” Di bawah, ribuan pengunjung dan karyawan yang berkantor di Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Wisma Nusantara, Hotel Nikko, sudah menyemut.
Jangan lupa, Jakarta juga masih punya sekitar 1400 gedung tinggi lainnya. Praktis, aktivitas perkantoran di banyak tempat di Jakarta lumpuh sesaat. Padahal, episentrum gempa saat itu berada di perairan selatan Jawa antara Sukabumi dan Bandung, atau tepatnya di koordinat 7,809 derajat Lintang Selatan dan 107,259 derajat Bujur Timur.
Di Jawa Barat Gempa berkekuatan 7,3 SR itu merenggut setidaknya 79 nyawa, 21 korban hilang, 63.717 rumah rusak berat, dengan perkiraan kerugian lebih dari Rp 300 miliar. Sementara di Jakarta, tak ada korban jiwa dan kerusakan yang berarti. Hanya saja, beberapa gedung mengalami keretakan di sana sini. Setidaknya peristiwa itu mengingatkan semua bahwa Jakarta bukan tempat aman dari ancaman gempa.
Menurut Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Profesor Riset Hery Harjono, secara umum wilayah Jakarta memiliki formasi geologi berusia muda. Lapisan paling atas umumnya berupa tanah lunak yang terdiri dari lempung dan lempung pasiran yang berasal dari endapan pantai dan endapan akibat banjir yang berasal dari periode holosen akhir (berusia sekitar 12 ribu tahun).
Kemudian, di bawahnya terdapat endapan aluvial volkanik yang berasal dari pleistosen akhir (berusia lebih dari 12 ribu tahun). Di bawahnya terdapat endapan marine dan non-marine berumur Pleistosen Awal (sekitar 2.588 juta tahun). Di bagian paling bawah terdapat batuan berumur tersier (1,8 juta - 6,5 juta tahun).
Ir Engkon K Kertapati, peneliti pada Pusat Survei Geologi – Badan Geologi, mengatakan bahwa Jakarta berada di atas tanah yang sangat lemah dan rentan terhadap guncangan gempa. Secara geologi, Jakarta terbagi dua wilayah; Jakarta bagian utara di mana permukaan tanahnya merupakan tanah lunak berusia holosen, dan Jakarta bagian selatan yang lapisan tanahnya relatif lebih padat dan berusia lebih tua (pleistosen).
Bila gempa kuat terjadi, wilayah Jakarta utara paling rawan mengalami proses likuifaksi alias amblasnya permukaan tanah karena perubahan sifat tanah dari padat menjadi air karena gempa. Selain itu, sifat tanah di wilayah utara itu juga akan merambatkan getaran gempa sehingga mengalami amplifikasi atau perbesaran guncangan terhadap gedung-gedung di atasnya.
Menurut Engkon, ini yang membuat Jakarta juga turut merasakan guncangan gempa Tasikmalaya yang pusatnya berjarak hampir dua ratus km dari Jakarta. Saat itu, wilayah Utara Jakarta mengalami amplifikasi gempa hingga 2 kali, sementara wilayah selatan Jakarta mengalami amplifikasi gempa sebesar 1,5 kali.
Oleh karenanya, ahli Gempa LIPI Dr Danny Hilman Natawidjaya mengatakan bila gempa Tasik bermagnitudo lebih besar, misalnya lebih dari 8SR, maka gempa itu bisa memporakporandakan Jakarta. “Ini bisa mematikan, seperti kejadian gempa di Meksiko tahun 1985,” kata Danny. Saat itu, ia menjelaskan, sumber gempa berjarak lebih dari 300 km. Namun, dengan kekuatan gempa sebesar 8,1 SR, gempa itu meratakan kota Mexico City.
Badan survei geologi AS, USGS, menyebutkan, setidaknya 9.500 orang tewas, 30 ribu orang terluka, lebih dari 100 ribu orang menggelandang karena rumah mereka hancur, 412 bangunan tumbang dan 3.124 bangunan lainnya rusak di Mexico City, dengan jumlah kerugian mencapai US$ 3 – 4 miliar. 60 persen dari bangunan-bangunan di daerah lain seperti Ciudad Guzman, Jalisco juga musnah.
Dari catatan Prof Masyhur Irsyam, pakar teknik sipil ITB yang juga kepala tim revisi Peta Gempa Indonesia 2010, pusat gempa Meksiko terjadi di bawah garis pantai Pasifik Meksiko. Episentrumnya berjarak 380 km dari Mexico City.
Lalu kenapa jarak pusat gempa yang begitu jauh tetap bisa mengoyak bangunan-bangunan di Mexico City? Ternyata kota itu berdiri di atas endapan lempung vulkanik yang berusia kurang dari 2.500 tahun. Ini menyebabkan getaran gempa di permukaan tanah bisa mengalami amplifikasi antara 4-5 kali, dan amplifikasi gempa pada bangunan bisa mencapai 21 kali lipat dari getaran di batuan dasar.
Di Jakarta sendiri, gedung-gedung yang dibangun, musti memenuhi standar tahan gempa hingga 8 Skala Richter. Menurut Hermawan Sarwono, Direktur Utama perusahaan kontraktor umum PT Insani Daya Kreasi, gedung-gedung di Jakarta yang dibangun pasca 1989 sudah harus memenuhi persyaratan struktur gedung dan kinerja struktur gedung sesuai dengan Standar Nasional Indonesia 1989.
“Bahkan, standarisasi pembangunan gedung pada 2002, ditingkatkan lagi melalui SNI 03-1726-2002 yang jauh lebih ketat dari standar SNI 1989,” kata Hermawan lagi. Namun, kata Masyhur, ada beberapa tahapan yang perlu dilewati dalam sebuah perencanaan bangunan di Jakarta agar tahan gempa.
Pertama, harus diketahui goyangan atau percepatan di batuan dasar. Angka ini bisa diperoleh dari Peta Gempa Indonesia 2010, di mana percepatan di batuan dasar (Peak Base Acceleration/ PBA) Jakarta adalah 0.19 g (g = gravitasi bumi = 981 cm per detik kuadrat) untuk 10 persen kemungkinan terjadinya dalam 50 tahun dan untuk perioda ulang gempabumi 475 tahunan.
Setelah itu, perlu diketahui pula percepatan di permukaan tanah dengan menghitung efek kondisi tanah setempat, misalnya apakah tanah lunak atau tanah keras. Untuk Jakarta, goyangan di batuan dasarnya bisa saja sama, namun goyangan di permukaan tanah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan berbeda, karena perbedaan tanahnya.
Yang terakhir, perlu diperhitungkan goyangan di bangunannya sendiri, yang didasarkan pada perilaku bangunan tersebut. "Dengan mengetahui goyangan pada bangunan, maka dapat dihitung besarnya gaya gempa pada bangunan,” kata Masyhur.
Padahal, hingga kini Jakarta masih belum memiliki peta mikrozonasi gempa, yang bisa secara lengkap menyediakan informasi peta kelabilan tanah, termasuk angka percepatan/ goyangan di permukaan tanah di masing-masing wilayah Jakarta. “Sayangnya di Jakarta kita tidak punya,” kata Masyhur.
Padahal, Jakarta diintai oleh beberapa sesar aktif yang siap ‘menyuplai’ getaran gempa yang bisa sampai ke wilayah Jakarta. Di antaranya adalah Sesar Cimandiri dengan magnitudo gempa 7,2 SR dan kecepatan pergerakan tanah 4 mm per tahun, sesar Lembang dengan magnitudo gempa 6,5 SR dan kecepatan pergerakan tanah 1,5 mm per tahun, dan Sesar Sunda dengan magnitudo gempa 7,2 SR dan kecepatan pergerakan tanah 5 mm per tahun.
Belum lagi rumor adanya sesar purba bernama Sesar Ciputat yang konon terbujur dari Ciputat hingga ke daerah Kota. Danny Hilman mencurigai keberadaan sesar ini dari keberadaan sumber mata air panas di sekitar Gedung Arsip Nasional. Meski patahan aktif Jakarta belum terdeteksi, kata Danny, sejarah mencatat gempa besar pernah meluluhlantakkan Jakarta yaitu gempa yang terjadi pada 1699 dan 1852.
Namun, tak semua setuju dengan indikasi keberadaan sesar di Jakarta. “Secara pribadi saya katakan Sesar Ciputat tidak ada,” kata Engkon. Sebab, Jakarta tak memiliki sumber gempa dangkal yang merupakan indikasi dari kegiatan sesar. Namun, Engkon sepakat dengan Danny mengenai kejadian gempa 1699 yang sempat mengguncang Jakarta.
Gempa tahun 1699, kata Engkon berpusat di selatan Gunung Gede, yang menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan dan kerusakan parah di sekitar Hanjawar, Puncak. Sir Thomas Stamford Raffles juga mencatat dalam bukunya History of Java, "Gempa 1699 memuntahkan lumpur dari perut bumi. Lumpur itu menutup aliran sungai, menyebabkan kondisi lingkungan tak sehat, kian parah.”
Menurut buku Encyclopedy of World Geography, gempa ini juga menyebabkan Sungai Ciliwung tertutup oleh longsor lumpur, dan pohon-pohon yang bertumbangan, sehingga terjadi banjir di banyak tempat. Tak sampai seabad kemudian, gempa kembali melanda Jakarta pada 1780.
Sebuah Buku berjudul Transits of Venus: New Views of the Solar System and Galaxy mencatat bahwa Observatorium Mohr yang terletak di Batavia, adalah observatorium yang sukses melaporkan beberapa kejadian Transit of Venus (kondisi saat Matahari Venus dan bumi dalam satu garis). Namun, observatorium tersebut hancur akibat gempa tahun 1780.
Pada 27 Agustus 1883, Jakarta kembali diguncang gempa besar akibat letusan Gunung Krakatau yang memicu tsunami 35 meter dan menewaskan 36 ribu jiwa di Jawa bagian barat, dan sebelah selatan Sumatera. Dari catatan-catatan sejarah tadi, Jakarta memang pernah beberapa kali mengalami gempa hebat.
Yang jelas, kata Engkon, ancaman bagi penduduk Jakarta adalah gempa-gempa dangkal yang bersumber dari Jawa Selatan yakni dari arah zona Subduksi (Megathrust) seperti gempa Tasik. Kerentanan Jakarta akan semakin parah bila daerah-daerah tesebut padat penduduk dan bangunan-bangunannya tidak atau kurang memperhatikan aspek bangunan tahan gempa.
Oleh karenanya, Engkon menyarankan agar Jakarta bersiap sebelum bencana tiba, khususnya Jakarta Utara. Pasalnya, di wilayah ini berbagai infrastruktur penting berdiri, dari mulai pelabuhan, kegiatan ekspor impor, transportasi, daerah wisata, sentra-sentra perdagangan juga peninggalan sejarah. ”Sebab, bagaimanapun juga, gempa bumi tidak akan membunuh manusia. Tapi, bangunan roboh lah yang bisa membunuh manusia,” kata Engkon.

Sumber : http://id.news.yahoo.com/viva/20101121/ttc-gempa-yang-mengintai-jakarta-078ed6a.html

2015, Smart Ed Mulai Dijual untuk Umum

Hadirnya smart ed sebagai proyek uji coba Pemeintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta langsung menimbulkan pertanyaan akankah mobil listrik itu akan dijual kepada publik Tanah Air?

Menanggapi hal ini Deputy Director Marketing PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) Yuniadi Hartono langsung angkat bicara.

Menurutnya kemungkinan smart ed untuk dijual umum tetap ada. "Yang digunakan untuk uji coba Pemda DKI Jakarta ini baru merupakan produksi tahap awal Daimler AG untuk 40 negara di dunia, nah produksi ini akan dilakukan lagi secara bertahap," sebut dia ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Produksi selanjutnya kata Yuniadi, akan berlangsung mulai 2014. "Ketika 2014 sudah produksi lebih banyak lagi, maka diharapkan mobil listrik ini akan masuk Indonesia pada 2015," ujarnya.

Dirinya menuturkan uji coba ini sekaligus ingin menjadi proses pembelajaran sebelum mobil tersebut masuk dan resmi dipasarkan untuk umum.

Ia juga berharap kehadiran smart ed untuk proyek percontohan Pemda DKI Jakarta bisa membuka mata seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pimpinan pemerintah bahwa mobilitas bukan cuma dengan kendaraan konvensional.

"Kita ingin menunjukkan kepada semua orang baik di Jakarta maupun di seluruh Indonesia, bahwa iniloh ada kendaraan yang bisa untuk mobilitas di kota-kota besar tapi tetap ramah lingkungan," jelas Yuniadi.

Namun sayangnya Yuniadi belum bisa menyebutkan berapa banderol yang akan dipatok untuk smart bertenaga bateria lithium ion ini jika dipasarkan untuk umum.

"Kalau smart yang bermesin konvensional nanti kita mulai apsarkan Desember dengan harga mulai Rp219 juta. tapi untuk yang listrik ini kita belum tahu bagaimana kebijakan dari pemerintah," tegasnya. Tetapi ia yakin, keberadaan smart ed pasti akan membuka cakrawala baru industri automotif di Tanah Air.

Sumber : http://autos.okezone.com/read/2010/11/24/52/396694/2015-smart-ed-mulai-dijual-untuk-umum

Kamis, 11 November 2010

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

Gempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.

Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.

6.000 SM

Gugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.

1 November 1755

Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.

27 Agustus 1883

Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.

15 Juni 1896

Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.

1 April 1946

Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri "April Fools Tsunami" itu menewaskan 159 orang.

9 Juli 1958

Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.

Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya karam diterjang ombak.

22 Mei 1960

Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.

27 Maret 1964

Gempa Alaska "Good Friday" berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.

23 Agustus 1976

Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.

17 Juli 1998

Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.

26 Desember 2004

Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.

28 Maret 2005

Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.

"sumber : http://id.news.yahoo.com/viva/20101030/ttc-tsunami-sudah-ada-sejak-8-000-tahun-078ed6a.html"

opini : sebelumnya saya mengucapkan turut duka cita atas terjadinya tsunami di kepulauan mentawai.Jujur saya baru mengetahuinya kalo tsunami itu sudah terjadi dari 6000 sebelum masehi yang lalu.Dan diantara daftar peristiwa tsunami tersebut ternyata tsunami terdahsyat terjadi di aceh pada tanggal 26 desember 2004 yang menewaskan beribu-ribu jiwa.

Tips Membersihkan Virus McD di Facebook

Sudah terlanjur mengeklik video McDonalds di Facebook yang ternyata virus iseng? Jangan khawatir. Akun Anda dipastikan aman karena virus tersebut tidak mencuri password.

Tapi, bukan berarti akun Facebook Anda aman dari ulah iseng pembuat virus. Pasalnya, begitu aplikasi jahat tersebut masuk akun Anda, ia bisa melakukan apa saja yang bisa membuat repot. Bukankah saat akan menonton video heboh soal McDonalds, Anda sudah rela memberikan akses kepada aplikasi tersebut untuk memprosting apa saja di wall Anda dan mengirim apapun ke semua teman Anda? Begitu Anda mengeklik allow saat itu, virus bekerja dan secara tidak sengaja Anda telah menyampah di inbox semua teman dengan undangan berisi link yang sama karena ulah virus iseng tersebut.

Nah, sebelum pelaku pembuat virus tersebut berulah lagi, bisa apa saja yang dilakukannya dari mengirim iklan spam sampai mungkin sumpah serapah dan link gambar porno, buruan bersihkan virus tersebut dari akun Facebook Anda. Bagaimana caranya? Ikuti kiat dari Vaksincom, penyedia solusi keamanan, di bawah ini (lihat gambar sebagai panduan).

1. Klik [Account] [Privacy Settings] Anda akan membuka menu "Choose Your Privacy Settings"

2. Klik [Edit your settings] dari menu "Applications and Websites" di pojok kiri bawah untuk membuka menu "Choose Your Privacy Settings > Applications, Games and Websites

3. Klik [Remove unwanted or spammy applications] untuk membuka layar "Applications, Games and Websites > Applications You Use dak klik tanda "X" di sebelah "Edit Settings"

4. Anda akan mendapatkan layar konfirmasi Remove, klik tombol [Remove] untuk menghapus program HD Video Player

sumber : "http://id.news.yahoo.com/kmps/20101101/ttc-tips-membersihkan-virus-mcd-di-faceb-566ebb2.html"

Opini : ahahaha...ada-ada aja ya jaman sekarang,ternyata facebook bisa terkena virus juga..untungnya saya menemukan artikel ini,dan mudah-mudahan berguna untuk sekalian yang membacanya deh..hihi